LAUTAN ILMU

Minggu, 09 Februari 2014

Tafsir al-Baidhawi

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dalam studi Al-Qur’an, nama Al-Baidawi dikenal sebagai salah seorang mufassir yang cukup terkenal dengan kitab tafsirnya Anwar Al-Tanzil wa Asrar Al-Ta’wil. Kitab ini sangat popular baik di kalangan umat Islam maupun non-Islam (baca: Barat).
Maka dari itu kami selaku penulis berinisiatif mengulas mengenai kitab tafsir tersebut, walaupun topik ini beranjak dari amanah dosen pembimbing yang mengajarkan mata kuliah kami.

B.     RUMUSAN MASALAH

a.       Siapakah yang disebut al-Baidawi ?
b.      Apa yang melatarbelakangi al-Baidawi menulis kitab tafsir ?
c.       Bagaimana metode penafsiran al-Baidawi ?


Etika Dakwah Menurut al-Qur'an

ETIKA DAKWAH
·         QS. Ali Imran/3: 159
Terjemahnya:
“Maka, berkat rahmat Allah, engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal.”
A.    Makna Mufradat
ما adalah الموصول اسم yang bermakna tawkid. Ibnu Kaisan berpendapat bahwa ما adalah isim nakirah dalam kedudukan majrur, sedangkan kata   رحمة adalah badal dari ما.[1]
Kata رحمة berasal dari akar kata رحمة - يرحم - رحم  yang pada dasarnya menunjukkan kepada arti kelembutan hati, belas kasih, kehalusan. Kata رحمة dalam ayat ini menunjuk kepada Allah swt. sebagai subjek utama pemberi rahmah.[2]
Maka kalimat فبما رحمة من الله لنت لهم  menunjukkan bahwa tatkala Nabi Muhammad saw. bersikap lemah lembut pada bawahannya pada perang Badar dan beliau tidak bertindak kasar kepada mereka, maka Allah menyatakan bahwa Muhammad saw. dapat berbuat demikian hanyalah berkat taufik-Nya semata kepadanya.[3]

Jumat, 07 Februari 2014

Makanan dan Minuman dalam al-Qur'an

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Problematika mendasar yang terjadi diantara kita sejak dahulu hingga sekarang ini adalah seringnya timbul perdebatan diantara kita mengenai makanan dan minuman, sering kita berdebat apakah makanan itu halal atau haram serta apa yang menyebabkan sehingga makanan dan minuman tersebut dikatakan atau dikategorikan halal ataupun haram. Sebagaimana yang terjadi di kalangan MUI. Berangkat dari permasalahan tersebut, kami akan coba menjelaskan bagaimana perspektif atau penggambaran Al-Qur'an mengenai kehalalan serta keharaman suatu makanan dan minuman.
Semoga dengan membaca makalah kami ini mampu memberikan kita gambaran yang jelas mengenai makanan dan minuman dalam Al-Qur'an agar kita mampu meningkatkan keimanan kita kepada yang Maha Pencipta sehingga kita mampu selamat di dunia maupun di akhirat kelak nanti Insya Allah. Amin !
  
B.     RUMUSAN PERMASALAHAN
Adapun rumusan permasalahan atau topik yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :
1.      Makanan dan minuman dalam perspektif Al-Qur'an
2.      Bagaimana konsep dasar halal dan haram dalam Al-Qur'an ?
3.      Makanan dan minuman apa saja yang halal dalam Al-Qur'an ?
4.      Makanan dan minuman apa saja yang haram dalam Al-Qur'an ?